A. Tingkatan strategi
1. Strategi Korporasi (Corporate Level Strategy)
Tingkat Strategi yang pertama
dalam dunia bisnis adalah Strategi di Tingkat Korporasi atau Corporate Level
Strategy, Strategi korporasi menangani seluruh ruang lingkup strategis
perusahaan terutama dalam menentukan tujuan dan sasaran suatu perusahaan.
Strategi ini diperlukan untuk menentukan bisnis apa yang harus atau ingin
dimiliki oleh perusahaan seperti jenis produk yang akan diproduksi dan dimana
produk tersebut harus dipasarkan. Corporate Level Strategy juga menentukan arah
yang akan dituju oleh perusahaan dan peran setiap unit bisnis dalam perusahaan
untuk mencapai arah tersebut.
Ada dua hal penting yang harus
dilakukan pada strategi di tingkat korporasi, yaitu :
a. Menetapkan Visi dan
Misi Perusahaan (Korporasi)
Pernyataan Visi
adalah pernyataan yang menggambarkan tujuan dan kondisi dimasa depan yang ingin
dicapai oleh perusahaan dalam jangka menengah atau jangka panjang. Visi atau
dalam bahasa Inggris disebut dengan Vision ini berfungsi sebagai
panduan yang jelas untuk memilih tindakan saat ini dan di masa yang akan
datang.
b. Pernyataan Misi
adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan untuk
mewujudkan visi tersebut. Misi atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Mission
ini memberikan arah dan batasan-batasan proses pencapaian tujuan.
2. Menentukan Obyektif
atau Tujuan Perusahaan (Korporasi)
Obyektif Perusahaan atau Tujuan
Perusahaan yang ditentukan adalah alat yang mendasari semua perencanaan dan
kegiatan strategis dan berfungsi sebagai dasar untuk membuat kebijakan dan
mengevaluasi kinerja. Contoh Obyektif Perusahaan diantara seperti menghasilkan
laba, meminimalkan pengeluaran atau memperbesar pangsa pasar dan lain-lainnya.
2. Strategi Unit Bisnis (Unit Business Level Strategy)
Strategi di Tingkat Unit Bisnis
adalah strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan dari setiap unit bisnis
seperti unit bisnis layanan, produk, divisi ataupun anak perusahaan. Strategi
ini dijalankan oleh masing-masing unit bisnis namun harus bersinergi dan
mendukung strategi korporasi yang telah ditetapkan oleh perusahaan induk.
Strategi di Tingkat unit Bisnis ini sangat penting untuk dilakukan karena dapat
melihat unit bisnis mana yang unggul dan unit bisnis mana yang perlu
ditingkatkan lagi.
Memiliki Strategi di tingkat
Unit Bisnis ini memungkinkan perusahaan mempertimbangkan biaya dan manfaat dari
setiap unit bisnis dan memutuskan posisi yang tepat untuk pengalokasian sumber
daya perusahaan bahkan dapat digunakan untuk memutuskan kapan waktunya untuk
melakukan divestasi atau menjual unit bisnis yang tidak berkontribusi positif
sehingga manajemen puncak perusahaan dapat fokus pada unit bisnis yang paling
penting untuk pencapaian strategi korporasi.
Ada beberapa hal yang harus
dilakukan pada Strategi di Tingkat Unit Bisnis ini yaitu :
- Membedakan
Perusahaan kita dengan Kompetitor. Salah satu cara yang terbaik untuk
mengetahui apakah unit bisnis kita telah melakukan yang terbaik adalah
dengan menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT ini memungkinkan kita
untuk meninjau lingkungan persaingan dan menentukan strategi yang tepat
untuk unit bisnis kita.
Baca juga : Pengertian dan contoh Analisis SWOT. - Menetapkan Obyektif (Tujuan) dan tindakan-tindakan yang mendukung strategi di tingkat unit bisnis dan strategi di tingkat korporasi. Sasaran kita saat membuat strategi unit bisnis adalah untuk menetapkan obyektif atau tujuan dan inisiatif yang mendukung unit bisnis sekaligus berkontribusi terhadap obyektif (tujuan) perusahaan secara keseluruhan.
3. Strategi Fungsional (Functional Level Strategy)
Strategi di Tingkat Fungsional
adalah strategi yang dirumuskan secara spesifik pada area fungsional tertentu
untuk mendukung strategi unit bisnis. Area fungsional ini meliputi
departemen-departemen yang terdapat di unit bisnis seperti pemasaran, produksi,
keuangan, sumber daya manusia, IT serta penelitian dan pengembangan. Strategi
Fungsional ini biasanya dihasilkan dan dievaluasi oleh kepala departemen
seperti kepala pemasaran, kepala keuangan, kepala produksi dan operasi.
Individu-individu ini dapat membantu memastikan bahwa departemen menjalankan
elemen strategis yang ditetapkan serta memastikan komponen-komponen di
fungsional ini membantu mendukung strategi di tingkat unit bisnis maupun
strategi di tingkat korporasi.
Ada beberapa hal yang harus
dipertimbangkan dalam menetapkan strategi di tingkat fungsional, yaitu :
- Memahami setiap perincian proyek dan pengukurannya.
- Pastikan Strategi yang ditetapkan di tingkat fungsional ini harus selaras dengan strategi di tingkat unit bisnis dan strategi di tingkat korporasi.
- Hanya perlu mengukur data-data penting yang menentukan pencapaian terhadap sasaran dan tujuan utama.
B. Karakteristik orientasi pasar industri
Orientasi membeli (buying orientation)
- Harga rendah
- Memperoleh kekuatan
- Risiko
l Orientasi pembeli (procurement orientation)
- Hubungan kolaborasi dengan pemasok utama
- Kerjasama dengan are fungsional yang lain
l Orientasi manajemen rantai nilai (Suplly chain management
orientation)
- Nilai untuk pemakai akhir
C. Peran pemasaran dalam perencanaan strategi
Pemasaran ada dimana - mana. Pada
dasarnya, orang dan organisasi terlibat dalam sejumlah aktivitas yang kita
sebut adalah kegiatan pemasaran. Pemasaran yang baik akan menjadi elemen yang
kuat untuk kesuksesan suatu bisnis.
Seperti yang telah dijelaskan pada
postingan sebelumnya, pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana
individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan sesuatu
yang bernilai sama. Yang dipasarkan bisa berupa barang, jasa, acara,
pengalaman, orang, ide,tempat, properti, maupun organisasi.
Hubungan dengan Organisasi
Hubungan antara pemasaran dan organisasi
tidak dapat dipisahkan. Pemasaran adalah bagian tubuh dari organisasi yang akan
membawa organisasi itu ke permukaan, begitu pula organisasi yang harus selalu
menampilkan citra yang baik dan kuat.
Peranan Pemasaran dalam Organisasi
Peran pemasaran dalam organisasi menurut Webster Jr, peran pemasaran dalam organisasi ada 2 tipe yaitu :
1. jenjang organisasional
2. jenjang manajerial
1. Jenjang organisasional
Jenjang yang berkaitan dengan peran pemasaran sebagai kultrur, strategi dan taktik. Jenjang organisasional terbagi 3 aspek yaitu :
a. korporate
b.Unit strategi marketing
c. Operasional
a. korporate ( corporate marketing ) yaitu tiga peran utama yang bertujuan membangun kultur perusahaan yang lebih mengutamakan nilai dan keyakinan dasar berkaitan dengan kepentingan pelanggan. diantaranya :
- mengoperasionalkan filosofi konsep dengan mempromosikan orientasi pemasaran kepada pelanggan yang mengutamakan kebutuhan, keinginan dan kepuasan.
- memperkirakan daya tarik pasar dengan menganalisis kebutuhan dan karakteristik pelanggan
- mengembangkan nilai keseluruhan perusahaan ( good will )
b. Unit bisnis marketing yaitu peran pemasaran di jenjang strategi marketing yang mencakup diantaranya :
- menentukan kompetisi dengan para pesaing bisnis
- memutuskan siapa , kapan dan bagaimana menggalang kemitraan
c. Operasional yaitu peran pemasaran di jenjang operasional yang mencakup diantaranya :
- merumuskan dan mengimplementasikan program pemasaran yang berdasarkan konsep pembauran pemasaran ( marketing mix ) seperti 4P.
- mengelola hubungan yang baik dengan pelanggan dan penyalur dibutuhkan taktik yang handal
2. Jenjang manajerial
Jenjang ini berkaitan dengan peranan manajemen pemasaran didalam mengimplementasikan fungsi manajemen yang didukung oleh keterempilanmanajemen tertentu yang diperlukan untuk menunjang kelancaran proses manajemen yaitu diantaranya :
- manajemen puncak
- manajemen menengah
- manajemen bawah
Di dalam suatu organisasi manajer harus menyusun struktur organisasi yang orang dan sumber fisiknya dipersiapkan dengan baik agar mampu melaksanakan rencana dan mencapai tujuan.
Struktur organisasi tersebut mencakup 3 elemen pokok yaitu :
1. Interaksi manusia
2. Kegiatan yang mengarah pada suatu tujuan
3. Struktur
Berikut peranan pemasaran dalam organisasi :
Peran pemasaran dalam organisasi menurut Webster Jr, peran pemasaran dalam organisasi ada 2 tipe yaitu :
1. jenjang organisasional
2. jenjang manajerial
1. Jenjang organisasional
Jenjang yang berkaitan dengan peran pemasaran sebagai kultrur, strategi dan taktik. Jenjang organisasional terbagi 3 aspek yaitu :
a. korporate
b.Unit strategi marketing
c. Operasional
a. korporate ( corporate marketing ) yaitu tiga peran utama yang bertujuan membangun kultur perusahaan yang lebih mengutamakan nilai dan keyakinan dasar berkaitan dengan kepentingan pelanggan. diantaranya :
- mengoperasionalkan filosofi konsep dengan mempromosikan orientasi pemasaran kepada pelanggan yang mengutamakan kebutuhan, keinginan dan kepuasan.
- memperkirakan daya tarik pasar dengan menganalisis kebutuhan dan karakteristik pelanggan
- mengembangkan nilai keseluruhan perusahaan ( good will )
b. Unit bisnis marketing yaitu peran pemasaran di jenjang strategi marketing yang mencakup diantaranya :
- menentukan kompetisi dengan para pesaing bisnis
- memutuskan siapa , kapan dan bagaimana menggalang kemitraan
c. Operasional yaitu peran pemasaran di jenjang operasional yang mencakup diantaranya :
- merumuskan dan mengimplementasikan program pemasaran yang berdasarkan konsep pembauran pemasaran ( marketing mix ) seperti 4P.
- mengelola hubungan yang baik dengan pelanggan dan penyalur dibutuhkan taktik yang handal
2. Jenjang manajerial
Jenjang ini berkaitan dengan peranan manajemen pemasaran didalam mengimplementasikan fungsi manajemen yang didukung oleh keterempilanmanajemen tertentu yang diperlukan untuk menunjang kelancaran proses manajemen yaitu diantaranya :
- manajemen puncak
- manajemen menengah
- manajemen bawah
Di dalam suatu organisasi manajer harus menyusun struktur organisasi yang orang dan sumber fisiknya dipersiapkan dengan baik agar mampu melaksanakan rencana dan mencapai tujuan.
Struktur organisasi tersebut mencakup 3 elemen pokok yaitu :
1. Interaksi manusia
2. Kegiatan yang mengarah pada suatu tujuan
3. Struktur
Berikut peranan pemasaran dalam organisasi :
1. Peran pemasaran dalam sektor bisnis
Dalam sektor bisnis, pemasaran paling cepat menyebar di perusahaan
penghasil barang konsumen dalam kemasan , perusahaan penghasil barang konsumen
tahan lama, dan peralatan industri. Perusahaan jasa, khususnya penerbangan dan
bank telah menuju pemasaran modern. Pemasaran mulai menarik minat perusahaan
lain sehingga mereka butuh banyak belajar dalam menerapkan nilai pemasaran itu
secara efektif.
2. Peran pemasaran dalam sektor
non-profit
Pemasaran semakin
menarik organisasi non-profit seperti perguruan tinggi, gereja, dan kelompok
kesenian khususnya negara - negara maju. Berbagai instansi pemerintah dan
lembaga non-profit swasta meluncurkan berbagai pemasaran sosial untuk
mengurangi merokok, minum minuman beralkohol, dan berhubungan seks yang tidak
aman.
3. Peran pemasaran dalam sektor
internasional
Perusahaan multi
nasional banyak sekali menanamkan modal untuk meningkatkan pemasaran global.
Beberapa perusahaan multi nasional Eropa dan Jepang seperti Nestle, Benetton,
Unilever, Sony telah memahami pemasaran lebih baik dari pada AS. Perusahaan
multi nasional ini memperkenalkan dan menyebarluaskan praktik pemasaran modern
ke seluruh dunia. Hal ini membuat perusahaan domestik untuk memperkuat
pemasaran agar dapat bersaing dengan perusahaan multi nasional.
D.
Perencanaan stratgi pada
tingkatan perusahaan
l Misi
- Faktor penentu ketajaman misis:
(i) sejarah
perusahan;
(ii) preferensi saat ini;
(iii) ling-kungan
pasar;
(iv) sumberdaya perusahaan;
(v)
kompetensi inti perusahaan
l Tujuan dan sasaran perusahan
- Input untuk penetapan tujuan:
(i) harapan
perusahaan;
(ii) sistem nilai puncak manajemen;
(iii) sumber daya perusahaan;
(iv) kinerja SBU;
(v) lingkungan eksternal
l Mendifinisikan strategic business unit
l Alokasi sumberdaya ke SBU-analisis
portofolio, ada dua model:
l BCG model
l General Electric Model
E. Proses perencanaan strategi pada tingkatan unit bisnis
Proses perencanaan
strategis unit bisnis memiliki langkah-langkah antara lain :
- Misi
Bisnis
Setiap unit bisnis perlu
mengidentifikasi misi spesifisifiknya dalam lingkup misi perusahaan yang lebih
luas. Misi itu tidak berusaha untuk memenangkan bisnis dengan studio televisi
yang lebih kecil, memenangkan bisnis dengan harga yang paling rendah, atau
mengadu untung untuk memasuki produk non-penerangan.
- Analisis
SWOT
Evaluasi terhadap keseluruhan kekeuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman disebut analisi SWOT. Tercakup di sini
pemantauan lingkungan pemasaran internal dan eksternal.
- Analisis Lingkungan
Eksternal
Suatu unit bisnis harus memantau
kekuatan lingkungan makro( demografi-ekonomi, teknologi, politik-hukum, dan
sosial-budaya) dan pelaku lingkungan mikro utama ( pelanggan, pesaing, saluran
distribusi pemasok ) yang mempengaruhi kemampuannya memperoleh laba. Unit
bisnis harus memilki sistem intelijen pemasaran untuk mengikuti kecenderungan
atau perkembangan, manajemen perlu mengidentifikasi peluang dan ancaman yang
ditimbulkannya.
- Formulasi
Tujuan
Kriteria tujuan:
a. Harus diatur secara hirarki, dari
yang paling penting ke yang paling tidak penting. b. Tujuan harus
dinyatakan secara kuantitatif bila memungkinkan mis: meningkatkan ROI
sebesar 15% dalam 2 tahun
c. Tujuan harus realistis
d. Tujuan harus konsisten
-
Formulasi Strategi
Strategi generik Porter:
Kepemimpinan
biaya keseluruhan
Differensiasi
Fokus
(fokus pada satu atau lebih segmen)
- Aliansi
Strategis
Untuk mencapai efektivitas, perusahaan
seringkali memerlukan partner/rekanan strategis.
Beberapa aliansi strategis yang dapat
dilakukan adalah :
a. Aliansi produk atau jasa : satu
perusahaan melisensikan perusahaan lain untuk memproduksi produknya, atau dua
perusahaan bersama-sama memasarkan produk pelengkap atau produk baru.
b. Aliansi promosi: satu perusahaan
setuju untuk mempromosikan produk/jasa perusahaan lain, contoh : McDonald’s
dengan Disney film.
c. Aliansi logistik: satu perusahaan
menawarkan jasa logistik untuk produk perusahaan lain
d. Kolaborsi penetapan harga
- Formulasi
Program dan Implementasi
Setelah strategi dikembangkan, maka
harus didukung oleh program-program. Dan setelah program-program dibuat, harus
diestimasi biayanya. Dan pada saat perusahaan akan mengimplementasi strategi,
harus memperhatikan stakeholder dan kebutuhan mereka.
- Feedback
dan Pengawasan
Dalam mengimplementasikan strateginya,
perusahaan harus menelusuri hasil dan memonitor pengembangan baru.
F.
Implementasi dan pengawasan
rencana-rencana pemasaran
Perencanaan Pemasaran
Keterampilan dalam sebuah rencana
pemasaran adalah pekerjaan sulit. Ketika sebuah rencana pemasaran yang
lengkap berperan sebagai roadmap yang detail tentang konteks dan ruang lingkup
kegiatan pemasaran tapi tidak terbatas pada sebuah penyataan misi, sasaran dan
tujuan, analisis situasi, peluang pertumbuhan, pasar sasaran dan program
pemasaran, sebuah anggaran dan sebuah skedul implementasi.
Sebagai sebuah dokumen, rencana
menyampaikan penyataan analisis, idea-idea dan aspirasi dari penulis mengenai
sebuah bisnis, produk dan atau usaha merek pemasaran. Bagaimana sebuah rencana
pemasaran ditulis mengkomunikasikan tidak hanya substansi dari usaha pemasaran
tetapi juga profesionalisme penulis. Gaya tulisan tidak akan mengatasi
hambatan yang substansial
Ilustrasi sebuah rencana pemasaran :
1. Ringkasan
eksekutif : sebagai sebuah elemen penting pada sebuah rencana dan maksimum dua
halaman.
2. Fokus
dan rencana strategic : mencakup tiga aspek strategi perusahaan yang
mempengaruhi rencana pemasaran yaitu misi, goals dan kompetensi inti
sebagai keunggulan kompetitif.
3. Analisis
situasi : sebuah foto untuk menjawab kemana kita sekarang, memuat
profil dari industri, competitor, company dan consumer yang
dianalisis misalnya dengan menggunakanSWOT Analysis untuk
mengidentifikasi tindakan yang diperlukan dalam rencana
pemasaran
4. Fokus
pasar dan produk : meliputi tujuan dari produk dan pemasaran, pasar sasaran,
cirri-ciri yang membedakan dengan pesaing (point of difference) dan positioning.
5. Program
pemasaran meliputi strategi produk, harga, promosi dan disribusi.
6. Proyeksi
dan data keuangan : hasil penjualan masa lalu dan proyeksi tahun-tahun yang
akan datang. Proyeksi keuangan merefleksikan pertumbuhan berkelanjutan dalam
penjualan, peningkatan produksi dan distribusi dalam scala ekonomis untuk
meningkatkan volume penjualan.
G.
Pengukuran kinerja pemasaran/marketing
audit
Dalam mengukur kinerja pemasaran, sangant penting untuk
menyajikan data dan pengukuran yang bisa dipahami oleh siapapun dalam
perusahaan. Oleh karena itu, Powell dalam Stewart (2006) berpandangan mengukur
pemasaran secara ekonomis atau finansial, karena
(1) bahasa finansial bisa dipahami perusahaan,
(2) laporan perusahaan dievaluasi berdasarkan
pengukuran finansial,
(3) bisa dibandingkan,
(4) akuntabel,
(5) membantu kerjasama antar fungsi, dan
(6) bisa menjawab pertanyaan bauran pemasaran yang
optimal.
H.
Monitoring dan evaluasi
kinerja pemasaran
Monitoring adalah proses pengumpulan
dan analisis informasi (berdasarkan indikator yg ditetapkan) secara sistematis
dan kontinu tentang kegiatan program/program sehingga dapat dilakukan tindakan
koreksi untuk penyempurnaan program/program itu selanjutnya.
Evaluasi adalah proses penilaian
pencapaian tujuan dan pengungkapan masalah kinerja program/program untuk
memberikan umpan balik bagi peningkatan kualitas kinerja program/program.
Tujuan
Monitoring
1. mengkaji apakah kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana
2. mengidentifikasi masalah yang
timbul agar langsung dapat diatasi
3. melakukan penilaian apakah pola
kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan program.
4. mengetahui kaitan antara kegiatan
dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan,
5. menyesuaikan kegiatan dengan
lingkungan yang berubah, tanpa menyimpang dari tujuan.
Tujuan
evaluasi
untuk mendapatkan informasi dan
menarik pelajaran dari pengalaman mengenai pengelolaan program, keluaran,
manfaat, dan dampak dari program pembangunan yang baru selesai dilaksanakan,
maupun yang sudah berfungsi, sebagai umpan balik bagi pengambilan keputusan
dalam rangka perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pengendalian program
selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar