Jumat, 10 Januari 2020

14. PEMASARAN INDUSTRI INTERNASIONAL


Sifat Pasar Internasional

Perdagangan internasional berada dalam lingkup komoditi dalam pertukaran barang, dengan adanya perbedaan alam di tiap Negara. Namun, dengan adanya perbedaan di tiap – tiap Negara atau daerah, oleh sebab itu ada beberapa karakteristik utama dalam perdagangan Internasional, antara lain :
1. Perdagangan internasional dalam barang dan jumlah jumlah transaksi lebih umumnya, transportasi jarak jauh, untuk memenuhi waktu yang lama, sehingga kedua belah pihak menganggap risiko yang lebih besar dari perdagangan domestik.
2. Rentan terhadap perdagangan internasional dalam barang perdagangan kedua negara dalam politik dan ekonomi perubahan dalam situasi internasional, hubungan bilateral memiliki dampak dalam perubahan kondisi.
3. Barang dalam perdagangan internasional, perdagangan di samping kedua belah pihak, yang harus berhubungan dengan transportasi, asuransi, perbankan, komoditi inspeksi, adat dan lainnya departemen bekerja sama dengan proses perdagangan dalam negeri akan semakin kompleks.

Intelejen Pasar Dan Riset Pasar
Riset pasar dan intelijen pasar adalah dua istilah yang sering digunakan secara bergantian; Namun, ruang lingkup dan makna keduanya berbeda satu sama lain. Strategi pemasaran merupakan aspek penting bagi bisnis untuk menarik dan mempertahankan pelanggan, dan dengan demikian, riset pasar dan intelijen pasar yang memadai harus dilakukan untuk mendapatkan keuntungan maksimal dari strategi pemasaran.
Riset pasar didefinisikan sebagai proses pengumpulan dan analisis data yang relevan dengan strategi pemasaran tertentu. Riset pasar melibatkan penelitian tentang ukuran, lokasi, dan susunan pasar produk.
Intelijen pasar adalah informasi yang relevan dengan pasar perusahaan, dikumpulkan dan dianalisis untuk mengambil keputusan yang tepat untuk memahami aspek-aspek seperti peluang pasar dan potensi bisnis. Intelijen pasar membantu perusahaan menentukan strategi pemasaran yang harus digunakan untuk mewujudkan tujuan pemasaran. Dengan demikian, terbukti bahwa kecerdasan pasar adalah konsep yang lebih luas daripada riset pasar dimana pendekatan riset pasar bergantung pada kecerdasan pasar. Intelijen pasar tidak hanya mengenali saling ketergantungan empat P dalam pemasaran (Produk, Promosi, Harga, dan Tempat) namun membuat prototip bahwa saling ketergantungan dengan cara yang memungkinkan perusahaan mempertimbangkan banyak opsi dan risiko terkait.

terdapat empat langkah yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas intilijen pemasaran, antara lain yaitu :
1.    Mendorong dan melatif staf penjualan untuk menemukan serta melaporkan perkembangan baru yang terjadi di pasar.
2.    Perusahaan bisa mengirim speisalis untuk mengumpulkan intilijen pemasaran ke took lainnya sebagai mystery shoppers (pembelanja siluman) yang akan berperan seperti pembeli yang sesungguhnya dan membeli berbagai jenis barang.
3.    Beberapa perusahaan mungkin akan membentuk suatu pusat pemasaran dan mengumpulkan berbagai informasi dengan cara menyebarkan intilijen pemasaran.
4.    Bagi perusahaan-perusahaan yang mengadakan pengumpulan informasi  pemasaran melalui riset pemasaran.
TAHAP MENJADI PEMASARAN INTERNASIONAL

Untuk menjadi perusahaan internasional (becoming international), tidaklah terjadi begitu saja. Melainkan beberapa tahap yaitu :
1. No Foreign Marketing
2. Infrequent Foreign Marketing
3. Regular Foreign Marketing
4. Global Marketing Operations

HUKUM BISNIS INTERNASIONAL : Aspek Hukum dalam bisnis Internasional

Tanggung Jawab Negara bagi Perlakuan Orang Asing
  • Apa tanggung jawab negara
  • Prinsip Dasar Hukum Internasional tentang TJN
  • Tanggung jawab Negara bagi perlakuan orang asing
Hukum Internasional dan bisnis Internasional
  • Apa hukum internasional
  • Pembentukan hukum internasional
  • Sumber-sumber hukum internasional
  • Ruang lingkup hukum internasional dalam praktek bisnis internasional
  • Perbandingan hukum dalam praktek bisnis internasional
  • Subjek hukum internasional
  • Yurisdiksi dalam bisnis internasional
  • Hak-hak individu dalam hukum internasional
  • Perbandingan sistem hukum nasional
  • latihan

Risiko Bisnis Internasional


1. Risiko Strategis Kemampuan perusahaan untuk membuat keputusan strategis untuk merespon kekuatan yang merupakan sumber resiko. Kekuatan ini juga berdampak pada daya saing perusahaan. Porter mendefinisikan mereka sebagai ancaman pendatang baru dalam industri ancaman barang pengganti dan jasa intensitas persaingan dalam industri daya tawar pemasok dan kekuatan tawar konsumen.
2. Risiko Operasional Hal ini disebabkan oleh aset dan modal keuangan yang membantu dalam hari-hari operasi bisnis. Rincian dari mesin pasokan dan permintaan sumber daya dan produk kekurangan barang dan jasa kurangnya logistik yang sempurna dan persediaan akan mengakibatkan inefisiensi produksi. Dengan mengontrol biaya limbah yang tidak perlu akan berkurang dan perbaikan proses dapat meningkatkan lead-time mengurangi varians dan berkontribusi terhadap efisiensi dalam globalisasi.
3. Risiko Politik Tindakan politik dan ketidakstabilan dapat membuat sulit bagi perusahaan untuk beroperasi secara efisien di negara-negara akibat publikasi negatif dan dampak yang diciptakan oleh individu dalam pemerintahan atas. Sebuah perusahaan tidak dapat secara efektif beroperasi pada kapasitas penuh untuk memaksimalkan keuntungan dalam turbulensi politik seperti sebuah negara yang tidak stabil itu. Sebuah pemerintahan baru dan bermusuhan dapat menggantikan yang ramah dan karenanya mengambil alih aset asing.
4. Risiko Negara Budaya atau ketidakstabilan suatu negara dapat menciptakan risiko yang mungkin membuat sulit bagi perusahaan multinasional untuk beroperasi dengan aman efektif dan efisien. Beberapa risiko negara berasal dari kebijakan pemerintah kondisi ekonomi faktor keamanan dan kondisi politik. Memecahkan salah satu masalah tanpa semua masalah agregat bersama-sama tidak akan cukup dalam mengurangi risiko negara.
5. Teknologi Risiko Kurangnya keamanan transaksi elektronik biaya pengembangan teknologi baru dan fakta bahwa teknologi baru mungkin gagal dan ketika semua ini digabungkan dengan teknologi yang ada sudah ketinggalan zaman hasilnya mungkin menciptakan efek berbahaya dalam melakukan bisnis di arena internasional.
6. Risiko Lingkungan Air air dan pencemaran lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan warga dan menimbulkan kemarahan publik dari warga. Masalah-masalah ini juga dapat menyebabkan merusak reputasi perusahaan yang melakukan bisnis di daerah itu.
7. Risiko Ekonomi Ini berasal dari ketidakmampuan negara untuk memenuhi kewajiban keuangannya. Perubahan kebijakan fiskal atau moneter asing-investasi atau / dan domestik. Pengaruh nilai tukar dan suku bunga membuat sulit untuk melakukan bisnis internasional.
8. Risiko Keuangan Daerah ini dipengaruhi oleh nilai tukar mata uang pemerintah fleksibilitas dalam memungkinkan perusahaan untuk memulangkan keuntungan atau dana luar negeri. Devaluasi dan inflasi juga akan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk beroperasi pada kapasitas yang efisien dan masih akan stabil. Sebagian besar negara membuat sulit bagi perusahaan asing untuk memulangkan dana sehingga memaksa perusahaan-perusahaan untuk menginvestasikan dana tersebut pada tingkat yang kurang optimal. Kadang-kadang aset perusahaan disita dan yang berkontribusi terhadap kerugian finansial.
Strategi Memasuki Pasar Internasional 

Ada beberapa pilihan strategi untuk memasuki sebuah pasar host country, yaitu :
1. Melalui kegiatan ekspor ( exporting ) baik secara langsung maupun  tidak langsung ke host country.
2. Melalui aliansi strategis ( strategic ailiances ) : lisensi, waralaba, usaha patungan, dan kontrak produksi / manufaktur dengan mitra lokal di host country.
3. Melalui investasi langsung ( foreign direct investment – FDI ) dalam bentuk pengambilalihan perusahaan ( akuisisi ) yang sudah ada maupun mendirikan anak perusahaan sendiridi host country.

Pasar Internasional

Secara umum segmentasi pasar internasional adalah berdasarkan aspek geografis (nasional,regional maupun global).
Kelompok pasar Eropa (EC, EFTA, COMECON)
Kelompok pasar Timur Tengah (OAPEC, Arab Common Market)
Kelompok pasar Asia (Jepang, China, ASEAN, AFTA)
Kelompok pasar Amerika Utara (US, Kanada, NAFTA)
Kelompok pasar Amerika Latin (ANCOM, CACM, CARICOM, LAIA)
Kelompok pasar Afrika (ECOWAS, CEAO, CEUA, AMEU, EACU)

13. PEMASARAN INDUSTRI DAN E-COMMERCE


Pengertian E-Commerce adalah aktivitas penyebaran, penjualan, pembelian, pemasaran produk (barang dan jasa), dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi seperti internet dan jaringan komputer.
Arti E-commerce (Electronic Commerce) dapat juga didefinisikan sebagai aktivitas penggunaan teknologi informasi dan komunikasi pengolahan digital dalam melakukan transaksi bisnis untuk menciptakan, mengubah, dan mendefenisikan kembali hubungan antara penjual dan pembeli.
Secara sederhana pengertian E-commerce dapat diartikan sebagai aktivitas transaksi jual-beli barang, servis atau transmisi dana atau data dengan menggunakan elektronik yang terhubung dengan internet. Transaksi e-commerce ini bukan lagi hal baru di tanah air, bahkan perkembangannya terbilang sangat pesat.
Perubahan lingkungan bisnis
 akan terjadi setiap saat, umumnya berupa gerak perubahan dari salah satu atau gabungan faktor-faktor lingkungan luar perusahaan, baik pada skala nasional, regional maupun global. Sebagian dari dampak yang mereka timbulkan banyak terbukti telah mempengaruhi datangnya berbagai kesempatan usaha (business opportunities).
Banyak perusahaan memiliki sistem organisasi yang baik yang didukung oleh visi, misi serta business plan yang sudah matang tetapi tidak menjamin perusahaan menjadi sukses untuk mendapatkan laba. Rata – rata perusahaan tersebut mengalami penurunan kinerja usahanya karena kesalahan mengartikan skenario bisnis dan asumsi pengaruh lingkungan luar.
Dalam prakteknya faktor-faktor ekonomi dan non-ekonomi yang tidak dapat dikendalikan oleh pimpinan perusahaan sangat luas dan banyak ragamnya. Sehingga hal ini kadang-kadang membingungkan kita untuk dapat mengamatinya dengan baik. Sehingga para pebisnis dan dunia usaha berlomba mencari strategi baru agar dapat bertahan dalam persaingan. Namun pemimpin harus bijak dalam mengambil suatu keputusan dan harus melakukan kajian terlebih dahulu, apakah keputusan yang akan diambil dapat menguntungkan perusahaan atau merugikan untuk kedepannya.
Untuk menghadapi perubahan ekonomi global saat ini tergantung cara pandang atas globalisasi sebagai tantangan yang dapat menjadi perubahan. Memasuki trand Globalisasi harus dimaknai sebagai bentuk kebahagiaan karena saat ini kita telah memasuki era globalisasi yang dimana teknologi informasi dikendalikan oleh sebuah chip yang ada dalam ponsel untuk menerima segala informasi yang ada di seluruh dunia.
Ada 5 langkah yang harus dilakukan dalam menghadapi perubahan bisnis, yaitu :
1.      Meningkatkan Kualitas SDM
Dengan meningkatkan kualitas SDM, bisnis yang dijalankan bisa survive dari persaingan yang sangat ketat dengan cara memberikan pelatihan, pengetahuan tentang teknologi saat ini dan juga dengan meningkat kualitas diri sendiri sebagai pemimpin di suatu bisnis.
2.      Responsif
Cepat tanggap dan responsif terhadap perubahan yang terjadi dapat dihadapi jika memiliki SDM yang berkualitas. Ketelitian dalam melihat peluang baru, kecepatan dalam menangani keluhan konsumen, tanggap terhadap serangan kompetitor membutuhkan strategi yang ampuh untuk menghadapinya. Jika salah dalam menangani keluhan konsumen, maka konsumen akan kecewa, dan meninggalkan Anda, kemudian beralih ke kompetitor.
3.      Upgrade Teknologi
Karena perkembangan dan pertumbuhan teknologi yang sangat cepat maka kita harus bisa mengembangkan teknologi yang mendukung usaha kita dengan cara mengganti teknologi yang lama dengan teknologi yang baru sehingga dapat menghasilkan produk yang lebih berkualitas untuk dapat bersaing dengan competitor.
                                                                          
4.      Meningkatkan Akses Informasi
Informasi merupakan sesuatu yang penting saat ini. Sehingga kita harus bisa mengembangkan sumber informasi yang kita dapat bukan hanya dari Televisi, Radio atau surat kabar tetapi juga melalui Internet, social media untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak dan juga dengan mengembangkan sumber informasi maka pengetahuan dan wawasan kita juga ikut bertambah.
5.      Evaluasi Pencapaian Target
Jika kita menjalani suatu bisnis maka diperlukan adanya evaluasi untuk mengetahui bagaimana perkembangan bisnis yang sudah kita jalani apakah sudah baik atau masih ada kekurangan yang ada di dalam bisnis kita.
Kesimpulannya adalah lingkungan ekonomi harus menyesuaikan apa yang sedang terjadi dalam dunia bisnis sehingga jika ingin menjalani suatu bisnis atau sedang menjalaninya bisa bertahan saat mengahadapi perubahan dan masalah yang terjadi dalam dunia bisnis.
Business To Business Forms Of E-Commerce
1. Inter organizational systems
2. Electronic markets

 Pengunaan Internet
1. Kemampuan internet dalam menghubungkan antar perusahaan
2. Jangkauan internasional dari internet
3. Berbagai kepemilikan dalam internet
4. Kemampuan kases dalam internet
5. Fleksibiitas penggunaan platform system
6. Biaya rendah penanganan bisnis dengan internet

 Strategi Pemasaran Untuk Pemasaran Elektronik
1. Segmentasi dan penentuan pasar sasaran
2. Diferensiasi produk dan positioning
3. Strategi bauran pemasaran

PERENCANAAN STRATEGI, IMPLEMENTASI DAN PENGAWASAN DALAM PEMASARAN INDUSTRI (M12)


A. Tingkatan strategi

1. Strategi Korporasi (Corporate Level Strategy)

Tingkat Strategi yang pertama dalam dunia bisnis adalah Strategi di Tingkat Korporasi atau Corporate Level Strategy, Strategi korporasi menangani seluruh ruang lingkup strategis perusahaan terutama dalam menentukan tujuan dan sasaran suatu perusahaan. Strategi ini diperlukan untuk menentukan bisnis apa yang harus atau ingin dimiliki oleh perusahaan seperti jenis produk yang akan diproduksi dan dimana produk tersebut harus dipasarkan. Corporate Level Strategy juga menentukan arah yang akan dituju oleh perusahaan dan peran setiap unit bisnis dalam perusahaan untuk mencapai arah tersebut.
Ada dua hal penting yang harus dilakukan pada strategi di tingkat korporasi, yaitu :
a. Menetapkan Visi dan Misi Perusahaan (Korporasi)
Pernyataan Visi adalah pernyataan yang menggambarkan tujuan dan kondisi dimasa depan yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam jangka menengah atau jangka panjang. Visi atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Vision ini berfungsi sebagai panduan yang jelas untuk memilih tindakan saat ini dan di masa yang akan datang.
b. Pernyataan Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan untuk mewujudkan visi tersebut. Misi atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Mission ini memberikan arah dan batasan-batasan proses pencapaian tujuan.
2. Menentukan Obyektif atau Tujuan Perusahaan (Korporasi)
Obyektif Perusahaan atau Tujuan Perusahaan yang ditentukan adalah alat yang mendasari semua perencanaan dan kegiatan strategis dan berfungsi sebagai dasar untuk membuat kebijakan dan mengevaluasi kinerja. Contoh Obyektif Perusahaan diantara seperti menghasilkan laba, meminimalkan pengeluaran atau memperbesar pangsa pasar dan lain-lainnya.

2. Strategi Unit Bisnis (Unit Business Level Strategy)

Strategi di Tingkat Unit Bisnis adalah strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan dari setiap unit bisnis seperti unit bisnis layanan, produk, divisi ataupun anak perusahaan. Strategi ini dijalankan oleh masing-masing unit bisnis namun harus bersinergi dan mendukung strategi korporasi yang telah ditetapkan oleh perusahaan induk. Strategi di Tingkat unit Bisnis ini sangat penting untuk dilakukan karena dapat melihat unit bisnis mana yang unggul dan unit bisnis mana yang perlu ditingkatkan lagi.
Memiliki Strategi di tingkat Unit Bisnis ini memungkinkan perusahaan mempertimbangkan biaya dan manfaat dari setiap unit bisnis dan memutuskan posisi yang tepat untuk pengalokasian sumber daya perusahaan bahkan dapat digunakan untuk memutuskan kapan waktunya untuk melakukan divestasi atau menjual unit bisnis yang tidak berkontribusi positif sehingga manajemen puncak perusahaan dapat fokus pada unit bisnis yang paling penting untuk pencapaian strategi korporasi.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan pada Strategi di Tingkat Unit Bisnis ini yaitu :
  1. Membedakan Perusahaan kita dengan Kompetitor. Salah satu cara yang terbaik untuk mengetahui apakah unit bisnis kita telah melakukan yang terbaik adalah dengan menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT ini memungkinkan kita untuk meninjau lingkungan persaingan dan menentukan strategi yang tepat untuk unit bisnis kita.
    Baca juga : Pengertian dan contoh Analisis SWOT.
  2. Menetapkan Obyektif (Tujuan) dan tindakan-tindakan yang mendukung strategi di tingkat unit bisnis dan strategi di tingkat korporasi. Sasaran kita saat membuat strategi unit bisnis adalah untuk menetapkan obyektif atau tujuan dan inisiatif yang mendukung unit bisnis sekaligus berkontribusi terhadap obyektif (tujuan) perusahaan secara keseluruhan.

3. Strategi Fungsional (Functional Level Strategy)

Strategi di Tingkat Fungsional adalah strategi yang dirumuskan secara spesifik pada area fungsional tertentu untuk mendukung strategi unit bisnis. Area fungsional ini meliputi departemen-departemen yang terdapat di unit bisnis seperti pemasaran, produksi, keuangan, sumber daya manusia, IT serta penelitian dan pengembangan. Strategi Fungsional ini biasanya dihasilkan dan dievaluasi oleh kepala departemen seperti kepala pemasaran, kepala keuangan, kepala produksi dan operasi. Individu-individu ini dapat membantu memastikan bahwa departemen menjalankan elemen strategis yang ditetapkan serta memastikan komponen-komponen di fungsional ini membantu mendukung strategi di tingkat unit bisnis maupun strategi di tingkat korporasi.
Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan strategi di tingkat fungsional, yaitu :
  1. Memahami setiap perincian proyek dan pengukurannya.
  2. Pastikan Strategi yang ditetapkan di tingkat fungsional ini harus selaras dengan strategi di tingkat unit bisnis dan strategi di tingkat korporasi.
  3. Hanya perlu mengukur data-data penting yang menentukan pencapaian terhadap sasaran dan tujuan utama.

B. Karakteristik orientasi pasar industri
Orientasi membeli (buying orientation)
- Harga rendah
- Memperoleh kekuatan
- Risiko
l Orientasi pembeli (procurement orientation)
- Hubungan kolaborasi dengan pemasok utama
- Kerjasama dengan are fungsional yang lain
l Orientasi manajemen rantai nilai (Suplly chain management
orientation)
- Nilai untuk pemakai akhir

C. Peran pemasaran dalam perencanaan strategi
Pemasaran ada dimana - mana. Pada dasarnya, orang dan organisasi terlibat dalam sejumlah aktivitas yang kita sebut adalah kegiatan pemasaran. Pemasaran yang baik akan menjadi elemen yang kuat untuk kesuksesan suatu bisnis.

Seperti yang telah dijelaskan pada postingan sebelumnya, pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan sesuatu yang bernilai sama. Yang dipasarkan bisa berupa barang, jasa, acara, pengalaman, orang, ide,tempat, properti, maupun organisasi.

Hubungan dengan Organisasi

Hubungan antara pemasaran dan organisasi tidak dapat dipisahkan. Pemasaran adalah bagian tubuh dari organisasi yang akan membawa organisasi itu ke permukaan, begitu pula organisasi yang harus selalu menampilkan citra yang baik dan kuat.

Peranan Pemasaran dalam Organisasi 
Peran pemasaran dalam organisasi menurut Webster Jr, peran pemasaran dalam organisasi ada 2 tipe yaitu :
1. jenjang organisasional
2. jenjang manajerial

1. Jenjang organisasional
 Jenjang yang berkaitan dengan peran pemasaran sebagai kultrur, strategi dan taktik.  Jenjang organisasional terbagi 3 aspek yaitu :
a. korporate
b.Unit strategi marketing
c. Operasional

a. korporate ( corporate marketing ) yaitu tiga peran utama yang bertujuan membangun kultur perusahaan yang lebih mengutamakan nilai dan keyakinan dasar berkaitan dengan kepentingan pelanggan. diantaranya :
- mengoperasionalkan filosofi konsep dengan mempromosikan orientasi pemasaran kepada   pelanggan yang mengutamakan kebutuhan, keinginan dan kepuasan.
- memperkirakan daya tarik pasar dengan menganalisis kebutuhan dan karakteristik pelanggan
- mengembangkan nilai keseluruhan perusahaan ( good will )

b. Unit bisnis marketing yaitu peran pemasaran di jenjang strategi marketing yang mencakup   diantaranya :
- menentukan kompetisi dengan para pesaing bisnis
- memutuskan siapa , kapan dan bagaimana menggalang kemitraan

c. Operasional yaitu  peran pemasaran di jenjang operasional yang mencakup   diantaranya :
- merumuskan dan mengimplementasikan program pemasaran yang berdasarkan konsep pembauran pemasaran ( marketing mix ) seperti 4P.
- mengelola hubungan yang baik dengan pelanggan dan penyalur dibutuhkan taktik yang handal

2. Jenjang manajerial
Jenjang ini berkaitan dengan peranan manajemen pemasaran didalam mengimplementasikan fungsi manajemen yang didukung oleh keterempilanmanajemen tertentu yang diperlukan untuk menunjang kelancaran proses manajemen yaitu diantaranya :
- manajemen puncak
- manajemen menengah
- manajemen bawah

Di dalam suatu organisasi manajer harus menyusun struktur organisasi yang orang dan sumber fisiknya dipersiapkan dengan baik agar mampu melaksanakan rencana dan mencapai tujuan.

Struktur organisasi tersebut mencakup 3 elemen pokok yaitu :
1. Interaksi manusia
2. Kegiatan yang mengarah pada suatu tujuan
3. Struktur

Berikut peranan pemasaran dalam organisasi :
1. Peran pemasaran dalam sektor bisnis

     Dalam sektor bisnis, pemasaran paling cepat menyebar di perusahaan penghasil barang konsumen dalam kemasan , perusahaan penghasil barang konsumen tahan lama, dan peralatan industri. Perusahaan jasa, khususnya penerbangan dan bank telah menuju pemasaran modern. Pemasaran mulai menarik minat perusahaan lain sehingga mereka butuh banyak belajar dalam menerapkan nilai pemasaran itu secara efektif.

2. Peran pemasaran dalam sektor non-profit

     Pemasaran semakin menarik organisasi non-profit seperti perguruan tinggi, gereja, dan kelompok kesenian khususnya negara - negara maju. Berbagai instansi pemerintah dan lembaga non-profit swasta meluncurkan berbagai pemasaran sosial untuk mengurangi merokok, minum minuman beralkohol, dan berhubungan seks yang tidak aman.

3. Peran pemasaran dalam sektor internasional

     Perusahaan multi nasional banyak sekali menanamkan modal untuk meningkatkan pemasaran global. Beberapa perusahaan multi nasional Eropa dan Jepang seperti Nestle, Benetton, Unilever, Sony telah memahami pemasaran lebih baik dari pada AS. Perusahaan multi nasional ini memperkenalkan dan menyebarluaskan praktik pemasaran modern ke seluruh dunia. Hal ini membuat perusahaan domestik untuk memperkuat pemasaran agar dapat bersaing dengan perusahaan multi nasional.
D. Perencanaan stratgi pada tingkatan perusahaan
l Misi
- Faktor penentu ketajaman misis:
(i) sejarah
perusahan;
(ii) preferensi saat ini;
(iii) ling-kungan
pasar;
(iv) sumberdaya perusahaan;
(v)
kompetensi inti perusahaan

l Tujuan dan sasaran perusahan
- Input untuk penetapan tujuan:
(i) harapan
perusahaan;
(ii) sistem nilai puncak manajemen;
(iii) sumber daya perusahaan;
(iv) kinerja SBU;
(v) lingkungan eksternal
l Mendifinisikan strategic business unit
l Alokasi sumberdaya ke SBU-analisis
portofolio, ada dua model:
l BCG model
l General Electric Model

E. Proses perencanaan strategi pada tingkatan unit bisnis
Proses perencanaan strategis unit bisnis memiliki langkah-langkah antara lain :
-         Misi Bisnis
Setiap unit bisnis perlu mengidentifikasi misi spesifisifiknya dalam lingkup misi perusahaan yang lebih luas. Misi itu tidak berusaha untuk memenangkan bisnis dengan studio televisi yang lebih kecil, memenangkan bisnis dengan harga yang paling rendah, atau mengadu untung untuk memasuki produk non-penerangan.

-         Analisis SWOT
Evaluasi terhadap keseluruhan kekeuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman disebut analisi SWOT. Tercakup di sini pemantauan lingkungan pemasaran internal dan eksternal.

-    Analisis Lingkungan Eksternal
Suatu unit bisnis harus memantau kekuatan lingkungan makro( demografi-ekonomi, teknologi, politik-hukum, dan sosial-budaya) dan pelaku lingkungan mikro utama ( pelanggan, pesaing, saluran distribusi pemasok ) yang mempengaruhi kemampuannya memperoleh laba. Unit bisnis harus memilki sistem intelijen pemasaran untuk mengikuti kecenderungan atau perkembangan, manajemen perlu mengidentifikasi peluang dan ancaman yang ditimbulkannya.

-         Formulasi Tujuan
Kriteria tujuan:
a. Harus diatur secara hirarki, dari yang paling penting ke yang paling tidak  penting. b. Tujuan harus dinyatakan secara kuantitatif  bila memungkinkan mis: meningkatkan ROI sebesar 15% dalam 2 tahun
c. Tujuan harus realistis
d. Tujuan harus konsisten
-        Formulasi Strategi
Strategi generik Porter:
         Kepemimpinan biaya keseluruhan
         Differensiasi
         Fokus (fokus pada satu atau lebih segmen)

-          Aliansi Strategis
Untuk mencapai efektivitas, perusahaan seringkali memerlukan partner/rekanan strategis.
Beberapa aliansi strategis yang dapat dilakukan adalah :
a. Aliansi produk atau jasa : satu perusahaan melisensikan perusahaan lain untuk memproduksi produknya, atau dua perusahaan bersama-sama memasarkan produk pelengkap atau produk baru.
b. Aliansi promosi: satu perusahaan setuju untuk mempromosikan produk/jasa perusahaan lain, contoh : McDonald’s dengan Disney film.
c. Aliansi logistik: satu perusahaan menawarkan jasa logistik untuk produk perusahaan lain
d. Kolaborsi penetapan harga

-          Formulasi Program dan Implementasi
Setelah strategi dikembangkan, maka harus didukung oleh program-program. Dan setelah program-program dibuat, harus diestimasi biayanya. Dan pada saat perusahaan akan mengimplementasi strategi, harus memperhatikan stakeholder dan kebutuhan mereka.

-          Feedback dan Pengawasan
Dalam mengimplementasikan strateginya, perusahaan harus menelusuri hasil dan memonitor pengembangan baru.
F. Implementasi dan pengawasan rencana-rencana pemasaran
Perencanaan Pemasaran
Keterampilan dalam sebuah rencana pemasaran adalah pekerjaan sulit.  Ketika sebuah rencana pemasaran yang lengkap berperan sebagai roadmap yang detail tentang konteks dan ruang lingkup kegiatan pemasaran tapi tidak terbatas pada sebuah penyataan misi, sasaran dan tujuan, analisis situasi, peluang pertumbuhan, pasar sasaran dan program pemasaran, sebuah anggaran dan sebuah skedul implementasi.
Sebagai sebuah dokumen, rencana menyampaikan penyataan analisis, idea-idea dan aspirasi dari penulis mengenai sebuah bisnis, produk dan atau usaha merek pemasaran. Bagaimana sebuah rencana pemasaran ditulis mengkomunikasikan tidak hanya substansi dari usaha pemasaran tetapi juga profesionalisme penulis. Gaya tulisan tidak akan mengatasi  hambatan yang substansial  


Ilustrasi sebuah rencana pemasaran :
1.        Ringkasan eksekutif : sebagai sebuah elemen penting pada sebuah rencana dan maksimum dua halaman.
2.        Fokus dan rencana strategic : mencakup tiga aspek strategi perusahaan yang mempengaruhi rencana pemasaran yaitu misi, goals dan kompetensi inti  sebagai keunggulan kompetitif.
3.        Analisis situasi : sebuah foto untuk menjawab kemana kita sekarang,   memuat profil dari industri, competitor, company dan consumer yang dianalisis misalnya dengan menggunakanSWOT Analysis untuk mengidentifikasi tindakan yang diperlukan dalam rencana pemasaran   
4.        Fokus pasar dan produk : meliputi tujuan dari produk dan pemasaran, pasar sasaran, cirri-ciri yang membedakan dengan pesaing (point of difference) dan positioning
5.        Program pemasaran meliputi strategi produk, harga, promosi dan disribusi.
6.        Proyeksi dan data keuangan : hasil penjualan masa lalu dan proyeksi tahun-tahun yang akan datang. Proyeksi keuangan merefleksikan pertumbuhan berkelanjutan dalam penjualan, peningkatan produksi dan distribusi dalam scala ekonomis untuk meningkatkan volume penjualan.
G. Pengukuran kinerja pemasaran/marketing audit
Dalam mengukur kinerja pemasaran, sangant penting untuk menyajikan data dan pengukuran yang bisa dipahami oleh siapapun dalam perusahaan. Oleh karena itu, Powell dalam Stewart (2006) berpandangan mengukur pemasaran secara ekonomis atau finansial, karena
(1) bahasa finansial bisa dipahami perusahaan,
(2) laporan perusahaan dievaluasi berdasarkan pengukuran finansial,
(3) bisa dibandingkan,
(4) akuntabel,
(5) membantu kerjasama antar fungsi, dan
(6) bisa menjawab pertanyaan bauran pemasaran yang optimal.
H. Monitoring dan evaluasi kinerja pemasaran
Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi (berdasarkan indikator yg ditetapkan) secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan program/program sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program/program itu selanjutnya.
Evaluasi adalah proses penilaian pencapaian tujuan dan pengungkapan masalah kinerja program/program untuk memberikan umpan balik bagi peningkatan kualitas kinerja program/program.
Tujuan Monitoring
1. mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana
2. mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi
3. melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan program.
4. mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan,
5. menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa menyimpang dari tujuan.
Tujuan evaluasi
untuk mendapatkan informasi dan menarik pelajaran dari pengalaman mengenai pengelolaan program, keluaran, manfaat, dan dampak dari program pembangunan yang baru selesai dilaksanakan, maupun yang sudah berfungsi, sebagai umpan balik bagi pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pengendalian program selanjutnya.