1.
Tujuan Pembelian
a. Pembelian item yang tepat pad jumlah, harga,
dan saat pengiriman pada tempat tujuan yang
tepat
b. Ketepatan dari sisi:
a)
Pengiriman
b)
Kualitas
c)
Harga yang rendah
d) Pelayanan
e)
Hubungan dengan suplier
2.
Aktivitas Pembelian
Fase dalam proses
pembelian:
A. Menyadari
kebutuhan dan masalahnya
B. Penetapan
karakteristik dan jumlah produk yang di beli
C. Mengembangkan
spesifikasi atau diskripsi produk yang diperlukan
D. Pencarian
pemasok yang berkualitas
E. Menetapkan
dan analisis pemasok
F. Evaluasi
usulan dan selsksi proposal
G. Seleksi
jalur pemesanan
H. Penilaian
kinerja dan evaluasi pasca pembelian
3.
Tipe-tipe Pembelian
1. Pembelian
baru
Perusahaan baru pertama kali membeli
2. Perubahan
pemasok
Perusahaan tidak puas
dengan kinerja pemasok yang sekarang sehingga mengganti pemasok untuk pembelian
produk yang sama
3. Pembelian ulang
Organisasi/perusahaan memerlukan pembelian
produk secara berkelanjutan
4.
Teknik Pembelian
Memahami pembelian menjadi lebih
mudah jika dibagi ke dalam fase pembelian yang berbeda dan fase fase ini di
analisis di bawah situasi pembelian yang berbeda (disebut buyelasses). Robinson
telah merumuskan kerangka pembelian,yang menggabungkan tiga jenis situasi pembelian
dengan delapan fase proses keputusan pembelian.
1. semua 8 fase dari proses
pembelian industri berlaku untuk situasi pembelian tugas baru namun, dalam
kasus situasi pembelian kembali dan pembelian langsung, hanya beberapa
fase pembelian yang berlaku
2. situasi pembelian yang paling
sulit untuk tugas baru dalam fase buyphases pengakuan masalah dan penentuan
karakteristik dan spesifikasi produk.
3. situasi membeli kembali tidak
akan sulit untuk diatasi
4. situasi membeli kembali secara
lurus ditangani secara rutin
5.
Buying Centre
Buying centre merupakan
kumpulan individu atau kelompok yang berpartisipasi dalam keputusan pembelian
6. Evaluasi
kapabilitas pemasok
Supply
material harus dijaga, agar tidak terjadi penurunan kualitas kerja sama dari
perusahaan supplier maka perlu dilakukan pengontrolan terhadap semua
perusahaan supplier. Penilaian paling tidak menyangkut tiga aspek yaitu
kemampuan perusahaan supplier untuk menyerahkan jumlah material
sesuai dengan yang dipesan, ketepatan perusahaan supplier untuk
melakukan penyerahan material sesuai dengan yang dipesan, keceparan perusahaan
supplier menyerahkan material sesuai dengan jadwal penyerahan material dan
kondisi kualitas material.
Evaluasi
terhadap kondisi perusahaan supplier perlu dilakukan secara periodik.
Penghargaan kepada perusahaan supplier dengan peringkat terbaik dalam kurun
waktu tertentu.
7. Perilaku
pembelian: the webster and wind model and the sheth model
Perilaku pembelian The webster and
wind model
Ini adalah
model yang cukup komprehensif. Ini
mempertimbangkan empat set variabel yang mempengaruhi proses pengambilan
keputusan pembelian di suatu perusahaan.
Ini adalah: lingkungan, organisasi, pusat pembelian, dan individu.
Variabel-variabel
lingkungan mencakup (a) fisik, (b) teknologi, (e) ekonomi, (d) politik, (e)
hukum, serikat pekerja, (g) budaya, permintaan pelanggan, kompetisi, dan
informasi pemasok . Faktor lingkungan memengaruhi keputusan
pembelian masing-masing organisasi.
Variabel
organisasi meliputi (a) tujuan, (b) tujuan, (e) struktur organisasi, (d)
kebijakan dan prosedur pembelian. (e)
tingkat sentralisasi dalam pembelian, dan (sistem evaluasi dan penghargaan.
Variabel-variabel ini secara khusus mempengaruhi komposisi dan fungsi pusat
pembelian, dan juga, tingkat sentralisasi atau desentralisasi dalam fungsi
pembelian dalam organisasi pembelian.
Fungsi pusat
pembelian dipengaruhi oleh variabel
organisasi, variabel lingkungan, dan variabel individu. Output dari proses
pengambilan keputusan kelompok pusat pembelian termasuk solusi untuk masalah
pembelian organisasi dan juga kepuasan tujuan pribadi anggota individu. pusat pembelian.
Kekuatan dari model, yang dikembangkan pada
tahun 1972, adalah bahwa ia komprehensif, secara umum dapat diterapkan,
analitis, dan bahwa ia mengidentifikasi banyak variabel kunci yang dapat
dipertimbangkan ketika mengembangkan strategi pemasaran oleh pemasar industri.
Namun, model tersebut lemah dalam
menjelaskan pengaruh spesifik dari variabel kunci.
Perilaku pembelian the sheth model
Model ini
mencakup tiga komponen dan faktor situasional, yang menentukan pilihan pemasok
atau merek dalam proses pengambilan keputusan pembelian di suatu
organisasi. Perbedaan antara harapan
pembeli individu (Komponen 1) disebabkan oleh faktor-faktor, seperti (a) latar
belakang individu, (b) sumber informasi mereka, (c) pencarian aktif, (d)
distorsi persepsi, dan (e) kepuasan
dengan pembelian sebelumnya
Komponen 2
variabel yang menentukan apakah keputusan pembelian itu otonom dan atau
Bersama.
A. factor
spesifik produk, tekanan waktu, risiko yang dirasakan, jenis pembelian
B. factor
spesifik perusahaan, ukuran perusahaan, orientasi perusahaan, tingkat
sentralisasi
Komponen 3,
metode yang digunakan untuk resolusi konflik dalam proses pengambilan keputusan
Bersama. Terdiri dari pemecahan masalah, persuasi, tawar-menawar, politisasi
8.
Aktivitas Pembelian Saat Ini
A.
Just in time delivery
berarti
produk sampai kepada pembeli secara tepat waktu
B.
Oursourching
berarti
membeli bagian dari operasi perusahaan alih alih memproduksi secara resmi.
C.
Singe sourching
Beberapa
industry hanya memesan dengan hanya satu pemasok, meskipun merupakan pemasok
alternative,manfaatnya dapat bekerja sama secara erat, melibatkanpemasok dari
tahap desain,dan memanfaatkan keahlian pemasok
D.
Value analysis
tujuan
analisis adalah untuk mengurangi biaya sambil mempertahankan produk
E.
Buying committee
sebuah
pusat pembelian resmi, ini digunakan di banyak organisasi industry termasuk
institusi dan perusahaan pemerintah, umumnya dalam komite satu dua orang
mendominasi dalam pengambilan keputusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar