Pemasaran
dapat diartikan sebagai semua kegiatan yang diarahkan untuk mengenali dan memenuhi/memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen atau pelanggan.
Menurut
Kotler yang dikutip oleh Subroto (2011:1) “mendefinisikan pemasaran sebagai
suatu proses sosial di mana setiap individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan mempertukarkan produk dan
nilai dengan individu atau kelompok lainnya. Dengan kata lain pemasaran adalah
kegiatan manusia untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses
pertukaran.”
Pemasaran industri dikenal juga
dengan pemasaran industrial, pemasaran bisnis, pemasaran antar-perusahaan, dan
pemasaran oganisasi. Pemasaran industri berbeda dengan pemasaran produk
konsumsi terutama dalam hal penggunaan produk dan konsumen yang dituju, di mana
pemasaran industri mengarahkan produknya kepada:
1) perusahaan
yang akan menjual kembali produk tersebut,
2) perusahaan
yang membeli produk tersebut untuk mambantu proses produksinya, dan
3) lembaga atau
organisasi yang membeli produk tersebut untuk membantu kegiatan operasionalnya.
Menurut Richard (2010), “Perbedaan pemasaran industri dan pemasaran konsumen
yakni :
PEMASARAN KONSUMEN
Terdiri dari
individu dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi,
SEDANGKAN
PEMASARAN INDUSTRI mengarahkan
produknya untuk perusahaan-perusahaan yang menjual produknya kembali kepada orang
lain, kepada lembaga-lembaga yang memutuhkannya untuk keperluan proses produksi,
atau kepada organisasi pemerintah untuk membantu aktivitas mereka setiap hari. Jadi
pemsaran industri tidak menunjukkan produknya kepada konsumen akhir. Perusahaan-perusahaan
yang membeli produk industri mengadakan pertukaran secara rasionil. Mereka membeli
barang dengan memakai pertimbangan yang rasionil, ekonomis, dan menguntungkan.”
Perbedaan pemasaran industri dengan
pemasaran konsumsi dapat terlihat dengan jelas berdasarkan karakteristiknya
seperti karakteristik pemasaran, karakteristik pasar, hubungan antara penjual
dan pembeli, produk, perilaku pembelian, saluran distribusi, metode promosi,
dan energi harga yang digunakan.
4.
Ruang Linglup Pemasaran Industri
Lingkungan yang tidak dapat
dikendalikan atau diatur oleh manajeman perusahaan merupakan lingkungan
eksternal perusahaan seperti faktor ekonomi, kebijakan pemerintah, kebudayaan,
sosial, persainagn, dan teknologi. Hampir sama dengan pengelompokan lingkungan
diatas, membagi lingkungan menjadi tiga kelompok yaitu :
·
Lingkungan
fisik dan ekologi yaitu bagaimana perusahaan dapat menjaga lingkungan industi
dengan cara tidak merusak lingkungan dengan bahan berbahaya dari limbah industi
tersebut.
·
Lingkungan
internal yaitu mengindentifikasi secara priodik kekuatan dan kelemahan
perusahaan.
·
Lingkungan
eksternal yaitu mengidentifikasi peluang dan ancaman bagi perusahaan.
Lingkungan eksternal yang akan dianalisis akan dibagi menjadi dua bagian yaitu
Lingkungan mikro dan lingkungan makro
1. Nilai volume
penjualan lebih besar
2. Kuantitas
volume penjualan lebih banyak
3. Jumlah pembeli
sedikit
4. Lokasi pasar
terkonsentrasi secara geografis
5. Sifat produk
kompleks secara teknis dan sesuai pesanan
6. Sifat
pembelian lebih profesional
7. Faktor yang
memengaruhi pembelian beragam
8. Hubungan
pembeli dan penjual dekat
9. Strategi
harga berdasarkan negosiasi dan penawaran kompetitif
10. Metode
promosi dengan cara penjualan personal
11. Sifat
saluran lebih langsung
12. Mempertimbangkan
imbal-beli
13. Sistem sewa
(leasing) banyak. (Subroto, 2011:4)
Sumber :
Subroto, Budiarto. 2011. Pemasaran
Industri Business to Business Maketing. Yogyakarta: Andi Offset.
Richard. 2010. Pasar
Industri dan Konsumen diakses pada tanggal 21 Januari 2017. http://richardandreas-richard.blogspot.co.id/2012/03/pasar-industri-dan-konsumen.html
http://rhynanana.blogspot.com/2014/04/pemasaran-industri.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar